Lembaran Baru Itu Dimulai Hari Ini
Tanggal berapa hari ini?
Wah, penghujung bulan Februari... 28 Februari 2018. Tanggal yang cukup cantik.
Pagi ini, dengan iringan eongan kucing-kucing di teras belakang dan dentingan sendok yang beradu dengan piring sarapan anak-anakku, jari jemariku mulai mengetik di blog ini. Blognya juga baru dibuat tadi selepas sembahyang subuh. Duh, tadi lupa berdoa semoga blog ini bisa jadi berkah dan manfaat buatku dan buat orang banyak. Ah Allah Maha Baik, bismillahirahmaanirrahiim sekarang juga fine fine aja pasti.
Iya, aku kembali ke dunia ketik mengetik. Dulu pernah punya blog, tapi karena ikut ikutan. Saat itu blogging sempat heits banget. Lalu pernah bikin lagi karena tuntutan bisnis. Tapi mandeg karena tidak tahu harus nulis apa lagi. Dan sekarang bikin blog lagi karena dorongan hati... cieee hehehe. Memang sih, disuruh buat sama mbak Deka, mentor menulisku... tapi kalau tidak dipaksakan begini, pasti gak akan kepikiran untuk mulai blogging lagi. Bahkan mungkin akan lanjut ke Vlogging? Iiih mungkin aja ya, namanya juga emak emak zaman now :)
Dulu, pernah punya teman yang juga penulis. Seorang pria asal Al-Jazair bernama Chenouf Reda. Beliau jurnalis, yang kebetulan ikut dalam rombongan diplomatik dan kamipun diperkenalkan oleh seorang kawan. Singkat kata, kami berteman di Facebook dan sesekali chatting. Katanya nih, katanya, aku punya gaya yang asik saat menulis. Katanya lagi, ia suka membaca chattingangku, dan sengaja ia pancing supaya aku menggambarkan apa yang aku liat hari itu, atau ia arahkan aku untuk mengutarakan pendapatku akan suatu kondisi. "Tu as de la plume facile" ujarnya.
Artinya apa? Secara harafiah, "la plume" itu artinya alat tulis berbentuk bulu unggas atau burung. Alat tulis yang sangat lazim dipakai di zaman baheula. Nah ungkapan "Tu as de la plume facile" itu artinya "Kamu punya kemudahan dalam menulis". Aamiin... semoga memang ada bakat terpendam dan, dengan bantuan mentor tercintaku, bakat itu bisa tergali dan muncul ke permukaan.
Kadang, kalau pas dikasih tugas menulis, malah blank. What?? Nulis apa ya hari ini? Langsung deh di kepala malah tergambar macam macam topik dari yang berat sampai yang konyol. (Ups, tolong ingatkan aku untuk mencatat ide ide itu ke kertas ya, aku pasti lupa!). Tapi pas jari jari buntek ini menyentuh keyboard, dan aku dengarkan suara suara di kepala lalu aku terjemahkan dalam bahasa tulisan, langsung deh jes gojes gojes gojes, lancar mengalir kata kata di screen. Ini namanya apa ya? Ngelantur atau memang diberikan kemudahan? Ah entahlah, terus saja ketak ketik.
Anywaaaay, lembaran baru sudah terbuka. Bubuhan kata sudah terbentang di halaman pertama. Blog kembali tercipta, meski masih yang gratisan. Yuk kita pantau kapan blog ini akan menjadi blog betulan. Ya, suatu hari nanti naik pangkat lah blog ini. Biar makin cantik, makin banyak fitur dan makin membuka peluang masa depan. Aamiin... aminin juga yang men temen. Terima kasih, sampai jumpa lagi dalam tulisan lainnya :)
-06:33 28/2/18-
Wah, penghujung bulan Februari... 28 Februari 2018. Tanggal yang cukup cantik.
Pagi ini, dengan iringan eongan kucing-kucing di teras belakang dan dentingan sendok yang beradu dengan piring sarapan anak-anakku, jari jemariku mulai mengetik di blog ini. Blognya juga baru dibuat tadi selepas sembahyang subuh. Duh, tadi lupa berdoa semoga blog ini bisa jadi berkah dan manfaat buatku dan buat orang banyak. Ah Allah Maha Baik, bismillahirahmaanirrahiim sekarang juga fine fine aja pasti.
Iya, aku kembali ke dunia ketik mengetik. Dulu pernah punya blog, tapi karena ikut ikutan. Saat itu blogging sempat heits banget. Lalu pernah bikin lagi karena tuntutan bisnis. Tapi mandeg karena tidak tahu harus nulis apa lagi. Dan sekarang bikin blog lagi karena dorongan hati... cieee hehehe. Memang sih, disuruh buat sama mbak Deka, mentor menulisku... tapi kalau tidak dipaksakan begini, pasti gak akan kepikiran untuk mulai blogging lagi. Bahkan mungkin akan lanjut ke Vlogging? Iiih mungkin aja ya, namanya juga emak emak zaman now :)
Dulu, pernah punya teman yang juga penulis. Seorang pria asal Al-Jazair bernama Chenouf Reda. Beliau jurnalis, yang kebetulan ikut dalam rombongan diplomatik dan kamipun diperkenalkan oleh seorang kawan. Singkat kata, kami berteman di Facebook dan sesekali chatting. Katanya nih, katanya, aku punya gaya yang asik saat menulis. Katanya lagi, ia suka membaca chattingangku, dan sengaja ia pancing supaya aku menggambarkan apa yang aku liat hari itu, atau ia arahkan aku untuk mengutarakan pendapatku akan suatu kondisi. "Tu as de la plume facile" ujarnya.
Artinya apa? Secara harafiah, "la plume" itu artinya alat tulis berbentuk bulu unggas atau burung. Alat tulis yang sangat lazim dipakai di zaman baheula. Nah ungkapan "Tu as de la plume facile" itu artinya "Kamu punya kemudahan dalam menulis". Aamiin... semoga memang ada bakat terpendam dan, dengan bantuan mentor tercintaku, bakat itu bisa tergali dan muncul ke permukaan.
Kadang, kalau pas dikasih tugas menulis, malah blank. What?? Nulis apa ya hari ini? Langsung deh di kepala malah tergambar macam macam topik dari yang berat sampai yang konyol. (Ups, tolong ingatkan aku untuk mencatat ide ide itu ke kertas ya, aku pasti lupa!). Tapi pas jari jari buntek ini menyentuh keyboard, dan aku dengarkan suara suara di kepala lalu aku terjemahkan dalam bahasa tulisan, langsung deh jes gojes gojes gojes, lancar mengalir kata kata di screen. Ini namanya apa ya? Ngelantur atau memang diberikan kemudahan? Ah entahlah, terus saja ketak ketik.
Anywaaaay, lembaran baru sudah terbuka. Bubuhan kata sudah terbentang di halaman pertama. Blog kembali tercipta, meski masih yang gratisan. Yuk kita pantau kapan blog ini akan menjadi blog betulan. Ya, suatu hari nanti naik pangkat lah blog ini. Biar makin cantik, makin banyak fitur dan makin membuka peluang masa depan. Aamiin... aminin juga yang men temen. Terima kasih, sampai jumpa lagi dalam tulisan lainnya :)
-06:33 28/2/18-